Penyebab
Mobil Turun Mesin
Turun mesin
adalah aktivitas untuk menurunkan mesin dari mobil untuk diperiksa dimana
kerusakannya dan diperbaiki. Bahasa umumnya disebut overhaul. Aktivitas ini
mengambil beberapa informasi dari mobil untuk selanjutnya disesuaikan dengan
spesifikasi yang tertulis di buku manual. Jika tidak sesuai, entah itu lebih
besar atau kecil, maka perlu diperbaiki atau dilakukan penggantian komponen.
Setelah dilakukan uji dan mesin sudah kembali bekerja dengan baik, maka
merakitnya kembali.
Tentu ada
beberapa penyebab turun mesin mobil. Mulai dari mesin yang tidak mau jalan,
perubahan warna pada oli, asap berwarna putih dan suara berisik. Untuk menyelesaikan
masalah-masalah ini, memang perlu dilakukan turun mesin. Proses pengerjaan
turun mesin cukup susah dan butuh waktu yang lama. Karena itulah harganya
lumayan mahal. Kira-kira perlu satu juta rupiah atau bisa lebih. Sebaiknya anda
menyiapkan uang karena biayanya lumayan mahal.
1. Oli dan
Pelumas
Penyebab
turun mesin mobil pertama bisa dicek di bagian pelumasannya. Ada kemungkinan
mesin kehabisan oli. Fungsi oli untuk melumasi mesin-mesin mobil agar tidak
bergesekan atau beradu. Jika tidak ada oli, maka sama saja membiarkan
mesin-mesin saling bertumbukan. Jika dibiarkan dalam waktu lama, mesin bisa
mengalami kerusakan. Jika anda memakai transmisi manual maka perlu
memperhatikan tanda oli transmisi manual harus ganti dan ciri-ciri oli
transmisi kurang
Eksperimen
tentang bagaimana mesin mobil jika bergerak tanpa oli pernah dilakukan.
Eksperimennya menggunakan Mitsubishi Lancer yang bak olinya sudah dikosongkan
dan camshaftnya sengaja dibuka. Tidak terjadi apa-apa pada awalnya. Tapi
setelah tujuh menit, operasi mobil terasa berat, mengeluarkan asap lalu operasi
berhenti. Setelah diamati, beberapa serpihan logam berada di alas dasar mobil..
Sebaiknya,
anda mengecek berapa liter oli yang tersisa dengan bantuan deep stick oil
secara rutin. Harganya berkisar Rp 80000 hingga Rp 200.000. Selain itu
perhatikan indikator oli pada dashboard mobil. Ada gambar cangkir tetesan di
sana. Jika gambar itu menyala, berarti ada masalah pada pelumasannya. Bisa jadi
karena kurang tekanan, sirkulias oli yang buruk. Dikhawatirkan saluran oli
tersumbat atau pompa oli rusak. Jika oli mesin tinggal sedikit segera bawa
mobil anda ke bengkel untuk penggantian oli mesin. Bahkan oli yang masuk ke
saluran pembakaran bisa mengakibatkan mobil keluar asap putih saat dipanaskan.
2. Overheat
Penyebab
turun mesin mobil kedua adalah overheat. Salah satu tandanya adalah mesin mobil
yang mogok. Segera matikan mesin bila suhunya mencapai level HOT. Ditunjukkan
dengan huruf H pada indikator. Sebaiknya bawa ke bengkel karena bisa jadi ada
masalah pada sistem pendinginnya. Mungkin kehabisan air pendingin karena ada
kebocoran, kipas radiator yang mati dan lain-lain. Ada beberapa uraian tentang
penyebab mesin mobil cepat panas, ciri-ciri mobil overheating dan penyebab
temperatur mobil naik. Coba periksa radiatornya. Mungkin ada beberapa penyebab
air radiator berkurang dan ciri-ciri themostat mobil rusak. Bahkan bisa
tiba-tiba temperatur mobil naik saat tanjakan
Sebaiknya
jangan dipaksa karena bisa membuat kepala silinder melengkung. Lengkungan ini
membuat air dan oli malah bercampur. Tidak hanya overheat, penyebab silinder
melengkung juga bisa karena korosi. Jika sudah terlanjur melengkung, anda bisa
memperbaiki dengan cara melepas kepala silinder dan meratakannya. Bisa
menggunakan amplas atau grinding paste.
3. Timing
Belt
Untuk
penyebab turun mesin mobil ketiga coba lihat timing beltnya. Timing belt
bertujuan untuk mentransfer daya dari poros engkol ke poros nok. Kalau timing
belt putus, katup dan piston bisa saling beradu dan mengakibatkan kerusakan.
Bila rusak, tidak ada cara lain selain turun mesin dan harus diperbaiki. Tapi
ada beberapa mobil yang tahan dan tidak ada masalah meskipun timing beltnya
putus. Jika timing belt putus, solusinya tentu menggantinya. Masa hidup timing
belt sekitar 65000 km sampai 80000 km.
4. Efek
Water Hammer
Penyebab
turun mesin mobil terakhir adalah efek water hammer. Efek ini terjadi ketika
mobil baru saja melewati permukaan air yang tinggi seperti banjir. Air masuk
melalui filter dan terus mengalir ke ruang bakar. Karena air tidak bisa
dikompresi seperti udara sehingga mengakibatka pecahnya piston, connecting rod,
kerusakan poros engkol dan akhirnya mobil mogok. Cara mencegahnya tentu jangan
melalui jalan yang permukaan airtnya tinggi dan jangan paksa mobil untuk
melewati banjir.
5.
Pencampuran oli dan air
Tidak hanya
water hammer, masuknya air ke mobil juga bisa mengakibatkan pencampuran air dan
oli. Warna oli menjadi mirip capuccino
atau susu coklat. Meski warnanya seperti itu, jangan sampai anda meminumnya
karena berbahaya. Bercampurnya air dengan oli merupakan salah satu penyebab
turun mesin mobil. Akibatnya bisa bermacam-macam mulai dari korosi, merusak bahan
pelumas, mengacaukan sistem sirkulasi, merusak lapisan oli di bantalan hingga
pembentukan busa. Jika sudah begini, maka lebih baik bawa mobil ke bengkel
untuk dilakukan pengurasan dan penggantian oli.
Demikian
informasi soal turun mesin mobil. Semua orang tentu tidak ingin mobilnyra
rusak. Tapi setiap komponen mobil memiliki umur sendiri dan terkadang harus
turun mesin. Ada kalanya juga kita harus memaksa mobil melewati banjir karena
tidak ada pilihan lain dan terburu-buru. Beberapa pengemudi juga mengetahui
cara overhaul mesin mobil secara mandiri di rumah. Semoga informasi ini
bermanfaat.
Terima kasih atas kunjungannya